Definisi dan Tujuan
Retorika (rethoric)
biasanya disinonimkan dengan seni atau kepandaian berpidato, sedangkan
tujuannya adalah, menyampaikan fikiran dan perasaan kepada orang lain agar
mereka mengikuti kehendak kita.
Menurut Aristoteles, dalam retorika terdapat 3 bagian
inti yaitu :
1- Ethos (ethical) : Yaitu karakter pembicara
yang dapat dilihat dari cara ia berkomunikasi
2- Pathos (emotional) : Yaitu perasaan
emosional khalayak yang dapat dipahami dengan pendekatan “Psikologi massa”.
3- Logos (logical) : Yaitu pemilihan kata atau
kalimat atau ungkapan oleh pembicara
Menurut
Kenneth Burke, bahwa setiap bentuk-bentuk komunikasi adalah sebuah drama.
Karenanya seorang pembicara hendaknya mampu ‘mendramatisir’ keadaan
khalayaknya. (Dramaturgical Theory)
Menurut
Walter Fisher, bahwa setiap komunikasi adalah bentuk dari cerita (storytelling).
Karenanya, jika kita mampu bercerita sesungguhnya kita punya potensi untuk
berceramah. (Narrative Paradigm)
Tokoh-tokoh
Podium
- HOS Tjokroaminoto
- Ir. Soekarno
- Adolf Hitler
- Benito Musollini
- Napoleon Bonaparte
- Dll.
Macam-macam
Pidato
- Pidato Ilmiah
- Pidato Ritual Keagamaan (khutbah, kebaktian, dll)
- Pidato di Pengadilan (Jaksa, Pembela)
- Ceramah Umum
- Kuliah/ mengajar
- Diskusi
- Seminar
- Pidato Politik
Unsur Pesan Komunikasi
Seorang komunikator menyampaikan pesan-pesan melalui :
1. Pesan
Linguistik
Untuk
menyampaikan pesan bahasa tertentu kita harus menguasai:
a. Fonologi
(mengujarkan bunyi kata)
b. Sintaksis
(membentuk kalimat)
c. Semantik
(memahami kata atau gabungan kata)
d. Memahami
secara konseptual tentang dunia kita dan dunia yang kita bicarakan
e. Mempunyai
sistem kepercayaan untuk menilai apa yang kita dengar
2. Pesan
Nonverbal memiliki fungsi :
a. Repetisi –
mengulang kembali bahasa verbal
b. Subtitusi –
mennggantikan bahasa verbal
c. Kontradiksi
– menolak pesan verbal
d. Komplemen –
melengkapi pesan verbal
e. Aksentuasi –
menegaskan pesan verbal
Ada enam jenis pesan non verbal :
1). Kinesik (gerak tubuh) : fasial,
gestural, postural
2). Paralinguistik (suara)
3). Proksemik (penggunaan ruang
sosial atau personal)
4). Olfaksi (penciuman)
5). Sensitivitas kulit
6). Artifaktual (pakaian dan kosmetik)
Struktur Pesan
Secara umum setiap pesan yang secara
sengaja disampaikan melalui Pidato terdiri atas :
- Pendahuluan
- Salam
- Penyampaian kepada hadirin
- Maksud atau tujuan
- Materi
- Pendekatan awal (kisah, menyampaikan data, dll.)
- Pertanyaan atau mengemukakan inti masalah
- Pembahahasan
- Penutup
- Kesimpulan
- Himbauan
Ucapan Salam Kepada Hadirin
1. Tujuan hadirin perlu diranking berdasarkan status dan
kaitannya dengan acara
2. Orang-orang
penting hendaknya disebutkan secara khusus
3. Tidak semua
acara memerlukan penyebutan secara bertahap dan rinci.
Maksud dan Tujuan
Maksud, tujuan atau bahkan judul
ceramah seringkali perlu diutarakan dengan jelas.
Materi atau Isi Pidato secara umum
§
Akar tunggang Judul yang aktual

§
Batang Logika yang konsisten

§
Cabang/ranting Kerangka yang sistematis

§
Daun Analisa yang logis

§
Bunga Variasi, humor, pepatah, puisi, dll.

§
Buah Berkesimpulan

Bagaimana
menutup ceramah ?
- Usahakan menyampaikan kesimpulan pidato dan himbauan yang praktis yang bisa dibawa oleh khalayak untuk dilaksanakan.
- Salam
Mengumpulkan
dan menyiapkan Materi Pidato
Sumber Materi :
§ Kitab
Suci & Sumber-sumber sejenis lainnya
§ Kisah-kisah yang relevan dengan topik
§ Berita dan informasi yang lagi aktual
§ Buku-buku
ilmu pengetahuan lainnya
§ Kamus
dan dictionary
§ Hasil
laporan penelitian, data-data, dan referensi lainnya
§ Teknologi informatika (web/ blog/ online
sources)
Memilih
topik dan judul :
§ Seberapa urgen judul yang sesuai dengan
waktu dan situasi ?
§ Judul sebaiknya berupa kalimat sempurna
(affermative statement)
§ Apakah waktu yang tersedia sesuai
dengan cakupan judul yang dipilih ?
§ Apakah audiens yang hadir cocok dengan
cakupan judul yang dipilih ?
§ Apakah cara pemaparan dan pengambilan
kesimpulan dengan metode induksi atau deduksi ?
§ Apa yang dapat dibawa oleh khalayak ?
Pendahuluan
pidato haruslah :
- Padat
- Gaya bahasa menarik
- Menghindari “Redundancy”
- Diluar dugaan (surprise)
- Bagaikan Iklan
Materi
pidato
- Materi jangan terlalu luas
- Jangan berharap orang lain (khalayak) langsung mengerti
- Satu segi saja
- Cara lebih dipentingkan dari isi
Keberhasilan penceramah dalam menyampaikan pesan:
1- Mengetahui secara detail sesuatu yang dibahas terutama yang menyangkut
masalah ilmiah dan mengandung masalah yang interpretable dan debateable.
Jika tidak sampaikan gagasan yang
bersifat ‘informatif’ saja.
2- Sampaikan dengan ikhlas dan tulus yang muncul dari
tanggungjawab pribadi.
3- Ungkapkan
dengan bahasa yang sopan, bijaksana dan santun
4- Terus menerus dalam menyampaikan pesan kebenaran dan jangan bosan-bosan. Bersabarlah untuk memdapatkan hasil yang diinginkan
5- Mulailah apa yang dikatakan didepan hadirin pada diri
sendiri
Persiapan
Pidato
- Pakaian sederhana
- Keadaan fisik yang mantap edan sehat
- Materi
disiapkan, bila perlu didiskusikan terlebih dahulu
- Bagi pemula, upayakan berlatih dahulu
- Materi harus dipilih yang penting dan mendesak
- Jangan
mengharap ‘salam tempel’ dan ‘pujian’
- Jangan pidato
kalau sakit, pikiran kacau, lapar, atau haus
Saat
berpidato, perlu diperhatikan
- Sikapnya
- Air mukanya
- Pakaiannya
- Ucapannya, harus fasih (khususnya Bahasa Asing)
- Gerak geriknya
- Tata rias/ make-up nya
Senjata
Pidato
- Doa
- Pepatah
- Humor/lelucon
- Semangat berapi-api
- Syahdu
- Lagu-lagu
- Alat peraga
Apabila
audiens banyak, maka :
- Volume suara tambah keras
- Tekanan/nada suara tinggi
- Tempo harus lambat
- Bahasa harus
awam (dimengerti umum)
- Logikanya sederhana
- Semangatnya tinggi
Penutup
pidato
- Kalimat kunci
sebagai simpulan (harapan dan penekanan)
- Pepatah yang akan diingat khalayak
- Usahakan agar audiens penasaran
GAYA
KOMUNIKASI LAINNYA
Persuasi
þ
Persuasi adalah
“cara untuk mengubah sikap dan prilaku orang dengan menggunakan kata-kata lisan
dan tertulis” (McGuire).
þ
Persuasi adalah
“menanamkan opini baru” (Hovland).
þ
Persuasi adalah
“usaha yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan atau perilaku orang
melalui transmisi pesan” (Bettinghaus).
þ
Persuasi adalah
”suatu proses timbal balik yang didalamnya komunikator, dengan sengaja atau
tidak, menimbulkan perasaan responsif pada orang lain”(Nimmo)
Propaganda
þ
Propaganda
adalah pesan yang melibatkan simbol-simbol yang mencakup empat hal. Pertama,
interaksi simbolik atau pesan-pesan politik yang digambarkan lewat lambang. Kedua,
menggunakan pesan-pesan politik yang didramatisir sedemikian rupa sehingga
memberikan kepuasan pribadi dan dampak tidak langsung. Ketiga,
Penggunaan psikolinguistik yakni penggunaan bahasa tertentu yang memiliki
dampak psikologis. Dan keempat, Penggunaan sosiolinguistik yaitu
penggunaan bahasa yang memiliki dampak sosiologis tertentu.
þ
Ellul
membedakan propaganda vertikal dan horizontal. Yang pertama adalah transmisi
dari satu kepada banyak dan terutama mengandalkan media massa bagi penyebaran
imbauannya. Sedangkan propaganda horizontal bekerja lebih diantara keanggotaan
kelompok ketimbang dari pemimpin kepada kelompok, lebih banyak melalui
komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi daripada menggunakan
komunikasi massa.
þ
Nimmo
menyarankan, supaya persuasi dan propaganda berhasil dengan baik, maka perlu
diperhatian secara khusus prinsip-prinsip umum berikut yang dianalisis dari
penelitian mengenai pengaruh komunikator terhadap keberhasilan usaha persuasif.
Unsur-unsur
itu adalah :
1. status
komunikator
2. kredibilitas
komunikator
3. daya tarik
komunikator
4. isi pesan
5. struktur
pesan
6. pemilihan
media yang digunakan secara tepat.
Ketertarikan
khalayak terhadap Pesan yang dipakai
þ Topik (pesan) yang dibahas
þ Cara penyampaian
þ Teknik-teknik mengembangkan pokok
bahasan
þ Bahasa yang dipakai
þ Organisasi pesan yang dipakai
þ Situasi yang dihadapi (setiap khalayak
memiliki kondisi yang unik)
þ Keahlian (profesionalitas)
þ Kejujuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar