Gerakan mahasiswa yang biasa kita saksikan di layar televisi beberapa waktu ini semakin memprihatinkan, sebab mahasiswa kini lebih frontal dan bersifat sporadis dalam menyuarakan aspirasinya.
Banyak kalangan yang mengecam tindakan brutal gerakan mahasiswa Indonesia kontemporer tersebut, namun di sisi lain banyak juga yang mendukung gerakan mahasiswa tersebut, sebagai upaya untuk menghentikan kebijakan pemerintahan yang tidak pro terhadap masyarakat.
Di kota Makassar sendiri, beberapa kampus-kampus besar terus melakukan aksi demontrasi untuk menolak rencana kenaikan bahan bakar minyak yang sekiranya akan berlaku pada tanggal 1 April mendatang, jalan-jalan di blokade oleh mahasiswa, baik itu Universitas Indonesia Timur (UIT), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, semua serentak turun kejalan untuk menuntut pemerintah (SBY-BOEDIONO) agar tidak menaikkan harga bahan bakar minyak.
Massifnya gerakan mahasiswa yang ada di kota Makassar membuat pemerintah dan aparat kepolisian sedikit "GALAU" yang akhirnya mesti meminta bantuan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membantu mengamankan SPBU-SPBU yang ada di kota Makassar.
Banyak pula perusahaan-perusahaan asing yang di anggap pendukung kebijakan kenaikan BBM pun tak luput dari serangan para mahasiswa yang marah dan resah melihat kondisi kebangsaan dewasa ini.
Bentrokan antara kelompok mahasiswa dan polisi pun tak terhindarkan, bahkan menurut beberapa keterangan yang ada di lapangan, pihak kepolisian telah memprovokasi masyarakat untuk melawan para mahasiswa. Tak ayal benturan antara mahasiswa dan masyarakat pun terjadi di sekitar jalan Alauddin tepat di depan Kampus UIN Alauddin dan di jalan Perintis Kemerdekaan kota Makassar.
Banyak asumsi yang bermunculan bahwa gerakan mahasiswa Makassar adalah gerakan yang tidak mencirikan sebagai kaum intelektual dan bukan contoh yang baik, namun mesti kita garis bawahi bahwa di setiap zaman dan dari masa ke masa, kelompok mahasiswa merupakan kekuatan yang mampu mendobrak struktur kekuasaan dominan di Indonesia. Sebagai contoh pada saat reformasi bergulir Mei tahun 1998, awalnya setiap orang mengecam tindakan mahasiswa yang sering menutup akses jalan sehingga menyebabkan kemacetan yang panjang, namun ketika kran-kran demokrasi terbuka lebar dan Soeharto lengser dari jabatannya sebagai presiden. Masyarakat dapat merasakan udara segar kebebasan setelah di pimpin seorang penguasa orde baru yang otoritarian.
Kini ketika mahasiswa kembali tampil sebagai pressure group (kekuatan penekan) untuk menolak rencana kenaikan BBM, kembali di kecam dan di anggap sebagai pembuat onar dan bersifat anarkis.
Padahal dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), jelas akan menstimulir setiap harga-harga bahan bahan pokok juga akan naik. Dan tentunya akan semakin menciptakan kemiskinan struktural di masyarakat.
Dalam tulisan ini, saya tidak bermaksud untuk mendukung setiap aksi brutal dan anarkis para mahasiswa, tetapi lebih mencoba memahami bahwa mahasiswa secara inheren dimiikinya.
Berikut ini, akan coba di jelaskan gerakan mahasiswa Indonesia dari masa ke masa.

1.
Tahun 1908 : Budi
Utomo
Didirikan oleh sekumpulan pelajar (DR. Sutomo
Dkk) yang berasal dari Lembaga Pendidikan STOVIA (School To Opleiding Van
Indische Artsen) adalah sekolah kedokteran di Jakarta
yang merupakan cikal bakal Universitas Indonesia .
2.
Tahun 1922 : Perhimpunan
Indonesia
Merupakan
Kumpulan Pelajar dan Mahasiswa yang belajar di negri Belanda yang melakukan
perjuangan dengan pergerakan bawah tanah.
3.
Tahun 1924 : Lahirnya
Study Club
Study
Club memiliki Orientasi awal pada pergerakan kemerdekaan dan kebangsaan, pada
saat itu munculah 2 Study Club pergerakan Mahasiswa ;
a. Kelompok Study Indonesia, didirikan pada
tanggal 24 November 1924 oleh DR. Sutomo.
b. Kelompok Study Umum, yang didirikan pada
tahun yang sama oleh Ishak Cokridisuryo.
4.
Tahun 1928 : Sumpah
Pemuda
Sumpah
Pemuda dicetus pada kongres II di Jakarta yang
dipelopori oleh Perhimpunan Pelajar Pemuda Indonesia (P3I) yang didirikan pada
tahun 1926.
5.
Tahun 1944 : Konsep
NKRI
Untuk
pertama kalinya konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia dicetus berdasarkan
pemikiran Tan Malaka melalui kajian bersama Pemuda dan Pelajar pada akhir tahun
1944 yang berangkat dari konsep Sumpah Pemuda 1928.
6.
Tahun 1945 : Proklamasi RI
Proklamasi
17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah NKRI, diawali dengan peristiwa Rengas
Dengklok yang dipelopori oleh Chairil Saleh dan Sukarni.
7.
Tahun 1963 : Pemberontakan
DI/TII
Pada
tahun ini gerakan mahasiswa (Islam) berada pada sebuah jebakan pemerintah yang
mengklaim DI/TII adalah gerakan pemberontakan yang mengancam Negara, namun
pergerakan DI/TII sesungguhnya adalah sebuah bentuk pergerakan dalam menentang
ideology komunis yang dalam falsafahnya bertentangan dengan Islam.
8.
Tahun 1966 : G. 30 S
PKI
Moment
awal keruntuhan Orde Lama dibawah kekuasaan Soekarno yang dipelopori oleh HMI
dan beberapa Organisasi Mahasiswa lainnya dalam wadah Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
(KAMI) dengan mencetuskan HANURA (Hati Nurani Rakyat).
9.
Tahun 1974 : Malapetaka
Lima Belas January (MALARY)
Sebuah
pergerakan mahasiswa Indonesia dalam menolak bantuan luar negri kepada
Indonesia karena dianggap akan melahirkan beban Negara kedepan yang tidak seimbang
dengan kondisi pada saat itu, dalam moment ini Hariman Siregar di tokohkan.
10. Tahun
1978 : NKK – BKK

Kebijakan
ini resmi diberlakukan dengan dikeluarkannya SK No. 0156/U/1978 oleh Daud Yusuf
selaku MENDIKBUD, dengan alasan bahwa dunia kampus sudah tidak mencerminkan
lagi namun telah menjadi ajang politik praktis, kebijakan ini berorientasi pada
pembunuhan karakter mahasiswa dan mengarahkan mahasiswa untuk berpikir akademis
semata.

Kebijakan
ini resmi berlaku dengan dikeluarkannya SK No. 0371/U/1979 tentang bentuk
susunan lembaga organisasi kemahasiswaan DAN KEMUDIAN DILEGITIMASI DENGAN
INSTRUKSI dikti No. 22/DJ/Inst/78 tentang pokok-pokok pelaksanaan penataan
kembali lembaga kemahasiswaan di perguruan tinggi.
11. Tahun
1988 : Kasus Helm (Siti Hardiyanti Rukmana)
Pada
tahun ini dikeluarkanlah sebuah kebijakan bagi pengendara motor untuk
menggunakan helm (pengendara dan yang dibonceng), namun kenapa kebijakan ini
justeru dikeluarkan pada saat Mbah Tutut sedang membuka usaha helm pada rezim
Soeharto.
12. Tahun
1996 : April Makassar Berdarah (AMARAH)
Pada
tahun ini makassar menangis, pergerakan mahasiswa makassar dalam menolak
kebijakan walikota makassar tentang kenaikan tarif pete-pete (Angkutan Kota)
dari Rp. 300,- menjadi Rp. 500,- yang diakibatkan naiknya BBM, semua mahasiswa
makassar melakukan aksi menolak sehingga menyebabkan 3 mahasiswa Universitas
Muslim Indonesia Menjadi korban (Saiful Biya, Tasrif, Andi Sultan Iskandar)
karena kampus II UMI dimasuki Tentara yang mengendarai Panser (Reformasi
Berawali Dari Tanah Makassar).
13. Tahun
1998 : Reformasi
Pada
tahun tersebut merupakan moment runtuhnya rezim Orde Baru, ditandai dengan
kasus TRISAKTI.
14. Tahun
2004 : Mei Makassar Berdarah (MEMAR)
Pada tahun
tersebut untuk kedua kalinya Aparat pemerintah memasuki kampus II UMI namun
bukan oleh Tentara tapi Polisi yang menyebabkan lebih dari 300 mahasiswa
menjadi korban (Luka Berat dan Ringan, bahkan salah satu mahasiswa fakultas
Teknik menjadi sasaran tembak yang menembus paha kanan).
*Disadur dari materi Identitas Mahasiswa
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Makassar
HIDUP MAHASISWA...
Mahasiswa Makassar memang terkenal dengan julukan kota mahasiswa dengan garda terdepan memperjuangkan aspirasi Rakyat....
BalasHapus